Pages

Sunday, March 7, 2010

a part-time lover and a full-time friend

This is the 'how to' if Jason Mraz lyric, "lucky i'm in love with my bestfriend" doesn't fit you.

This is the 'how to' if you don't want to fall in love with your bestfriend, hehe.


Ada karena biasa

Percaya deh, some sparkling—akan—ada karena kalian terbiasa sama-sama. Meski kalian bersahabat dari zaman masih putih abu-abu sekali pun, frekuensi kontak dan pertemuan yang makin intens rawan menimbulkan rasa 'lain'. So, hindari pertemuan dan kontak yang berlebihan. Nggak perlu sehari sekali bertukar kabar, lagian berita nge-hits di kehidupanmu nggak terjadi tiap hari, kan?

 

Best(girl)friend

C'moooon, hidupmu nggak melulu bergantung ke dia kan sampai kamu nggak punya sahabat lain untuk berbagi cerita? Oh, atau kamu memang sengaja menjadikan dia si the one? Kalau nggak, ayo cari teman cewek yang lebih mampu menampung keluh-kesah tanpa harus mengkhawatirkan akan adanya perasaan lebih sebagai 'efek samping'.

 

Tergantung dan bergantung

Listen, he's not a psychologist master or expert mentor, he's just your bestfriend. Jadi, nggak semua keputusan bahkan sampai tip dan trik pilih cowok, dia pun harus terlibat. Posisinya sebagai sahabat hanya sebagai orang yang memberi pendapat tentang sesuatu, bukan justru sebagai bahan pertimbangan yang sangat memengaruhi segala keputusanmu. Dan tetap saja, untuk membuat keputusan baik hal besar atau kecil kamu perlu second, third, or fourth opinion.

 

Nggak bisa atau nggak mau?

Mari bahas dengan bahasa Indonesia. Nggak bisa berarti mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu tapi melampai kemampuan yang ada dari dalam. Misalnya lumpuh, hingga nggak bisa jalan. Sedangkan nggak mau berarti keadaan di mana sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya malas hingga nggak mau jalan. See? Dua perbedaan besar dalam arti ini harusnya bisa menjawab pertanyaan apakah kamu nggak mau atau nggak bisa menjaga batas persahabatan. Dan keluhan seperti, “Sumpah, gue nggak bisa kalau nggak cerita ke dia,” pun menemukan titik terang. Jadi, nggak bisa atau nggak mau?

 

Kesalahan intrepretasi

Gini, siapa pun cowok yang jalan atau berteman denganmu mempunyai rasa khawatir bahkan simpati yang sama. Mereka mengkhawatirkan teman cewek yang menangis tersedu-sedu ketika putus cinta atau saat kamu harus pulang sendirian di malam hari. Jadi, kalimat “nanti kalau sudah di rumah kabarin yah,” atau “Udah baik-baik aja kan? masih mau ditemenin?” jangan disalah artikan. They just being kind and want to help you, that's it.

 

Last, make it clear

Nggak jarang persahabatan kalian ada di garis abu-abu. Di mana hubungan rasanya selevel di atas sahabat tapi setingkat di bawah pacar, nah lho? Kalau sudah gini, konfrontasi terhadap perasaan ada baiknya dilakukan. Pertama sih, kamu harus tahu apa maumu baru setelah itu kamu memperjelas apa yang terjadi dengan persahabatan kalian. Nggak perlu gengsi untuk memulai karena sebenarnya dia pun mempertanyakan hal yang sama. Dan masalah persahabatan ini bakal dibawa kemana atau justru diam di tempat (baca: tetap bersahabat) terletak di niat baik kamu untuk mencari tahu ada apa yang terjadi. Dengan begitu semua jelas dan tujuan selanjutnya ditentukan pada keputusan bersama. Ingat, dalam hal ini hanya ada dua warna, hitam dan putih. So, there's no grey area!


*for SPICE! March edition.

No comments:

Post a Comment