Pages

Tuesday, November 25, 2008

Why do i love live performance(s)

Masih ingat banget waktu kecil saya sangat suka lagu Gombloh yang disetel si Ayah hampir setiap dia pulang kerja. Selain itu dia juga sempat keranjinga lagu-lagunya Chrisye, dan jadilah anaknya ikut suka. Nah, pas pertama ngeliat penampilan Alm. di TVRI, si Ayah komentar soal gayanya yg kaku tapi suaranya yang indah bukan main. Sejak itu saya berpikir apa yang didengar kuping belum tentu sesuai di mata.

Hampir sama dengan kasus ketika saya nonton acara award di TV. Entah sejak kapan saya suka acara-acara gitu, tapi jelas bukan siapa kalah atau menang yang saya perhatikan melainkan para penampilnya. Dulu saya sempat mencibir kenapa si mbak Britney tetap keukeuh lipsync di tengah-tengah lagunya. Lalu membandingkan betapa hebatnya jeung Christina Aguilera yang suara lantangnya justru mampu mengalahkan suara iringan musiknya sendiri. Tapi makin kesini saya makin ngerti dan menyadari, ada sesuatu yang (harusnya) ditawarkan ketika para penampil ini tampil live. Karena kalau sama-sama aja dengan yang di CD, kaset atau video klip, kok rasanya akan membosankan dan gak istimewa ya..

Makanya si mbak Britney itu rela minus one demi penampilan panggung maksimal dan gak keganggu ama suaranya yang senen-kamis kalau diimbangi ama gerakan dance super heboh.

Nah, sekarang saya lagi hobi-hobinya ngeliat live performance. Karena selalu saja ada pengalaman baru dalam menikmati musik khususnya dari segi visual dan konsep performance(s). Dan selalu aja ada hal yang membuat saya ternganga atau malah mengkerutkan kening. Misalnya waktu Jonas Brothers tampil di AMA kemarin. Saya kok malah heran kenapa tiga cowok yang punya nama belakang sama ini bisa tenar abis-abisan padahal live performance biasa banget. Oh, dan saya juga bisa geleng kepala sambil mulut terbuka kalau ngeliat Madonna atau Justin Timberlake live di atas panggung.

Beyonce, Pussycat Dolls, Chris Brown, Pink, Mariah Carey, Rihanna adalah sedikit dari sekian penampil yang selalu saya tunggu live performance-nya. Dan kemarin, mereka sempat tampil di American Music Award. Btw, saya kecewa sama mbak Rihanna. Bukan karena gagal manggung di sini tapi lantaran performance-nya yang gak ada greget pas nyanyiin Disturbia di AMA. Dan kalau untuk lokal, saya selalu angkat topi buat om Tompi.

Oia, buat Rani, saya masih iri & sirik gara-gara dia bisa nonton langsung Coldplay di depan mukenye alias konser di London ajaaaaahh.. Dan tahun depan (katanya) bakal mampir Pussycat Dolls, Britney dan maseeeeehh buaaannnyaaaakk.. Huh.

Ah, tapi saya memang harus berterima kasih sama Chad Hurley, Steve Chen & Jawed Karim yang sudah 'bikin' youtube.com dan memungkinkan saya menjelajah berbagai belahan dunia hanya untuk 'pengalaman' live performance. "matur nuwun sanget ya mas-mas.."

No comments:

Post a Comment